jelajahtechno.com — Pasar saham Amerika Serikat kembali menunjukkan kekuatannya pada perdagangan Rabu (15/10/2025) waktu setempat. Indeks-indeks utama Wall Street kompak menguat setelah dua raksasa perbankan, Bank of America (BoA) dan Morgan Stanley, melaporkan kinerja keuangan yang jauh melampaui ekspektasi pasar.
Berdasarkan data CNBC Internasional, penguatan sektor keuangan berhasil menahan tekanan dari isu geopolitik dan kekhawatiran pasar terhadap shutdown pemerintahan AS yang belum juga berakhir.
Indeks S&P 500 naik 0,4% ke level 6.671,06, setelah sempat melonjak hingga 1,2% pada pertengahan sesi perdagangan. Indeks teknologi Nasdaq Composite juga menguat 0,7% ke 22.670,08, sementara Dow Jones Industrial Average relatif stagnan, melemah tipis 17,15 poin (0,04%) ke 46.253,31.
Kinerja positif dua bank besar ini memberikan sinyal kuat bahwa fundamental ekonomi AS masih tangguh di tengah ketidakpastian global.
Laba Bank Besar Lampaui Ekspektasi, Sektor Keuangan Jadi Penopang
Saham Bank of America melonjak 4,4%, sedangkan Morgan Stanley naik 4,7% setelah keduanya melaporkan hasil kuartalan yang jauh di atas proyeksi analis — baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih.
Menurut Sam Stovall, Chief Investment Strategist di CFRA Research, hasil tersebut menjadi bukti bahwa perekonomian AS masih solid, terutama dari sisi konsumsi dan aktivitas kredit.
“Bank-bank besar benar-benar mencetak hasil luar biasa, melampaui ekspektasi laba dan pendapatan. Ditambah dengan peluang The Fed memangkas suku bunga akhir bulan ini, sentimen investor menjadi lebih optimistis,” ujarnya.
Kinerja kuat dari BoA dan Morgan Stanley sekaligus mengangkat saham perbankan lain seperti JPMorgan Chase dan Citigroup, yang turut menguat masing-masing sekitar 1,3% dan 1,1%.
Baca juga : 120 Perusahaan Berebut Proyek Waste to Energy Danantara
Volatilitas Masih Tinggi, Pasar Waspada di Tengah Euforia
Meskipun indeks utama menguat, volatilitas di pasar saham masih tinggi. Indeks Volatilitas Cboe (VIX), yang sering disebut sebagai “indeks ketakutan Wall Street”, naik ke 20,6, setelah sempat menembus 21,6 pekan lalu — level tertingginya sejak akhir Mei.
