Humor seperti ini terasa ringan, alami, dan mudah dihubungkan dengan pengalaman banyak orang.
5. Pendek dan Padat: The Power of One Line
Humor tidak harus panjang. Justru, semakin singkat semakin lucu. Twitter dan Threads adalah contoh sempurna platform untuk one-liner yang cerdas.
Contoh dari brand tissue Charmin:
“You’re not multitasking until you tweet from the toilet.”
Cerdas, singkat, dan tepat sasaran.
Dalam bahasa Indonesia, kamu bisa meniru gaya serupa:
“Posting di toilet, ide datang di closet.”
Lucu, ringan, tapi tetap aman untuk brand.
6. Eksplorasi Humor yang Tidak Masuk Akal
Kadang hal yang lucu justru datang dari ketidakmasukan akal. Misalnya, membayangkan produkmu di dunia yang absurd.
Contoh: brand telur bisa membuat postingan seperti,
“Si telur bijak berkata: jangan pecah sebelum waktunya 🍳.”
Gaya seperti ini sering digunakan oleh brand seperti Durex, Tokopedia, atau Grab yang memainkan absurditas untuk hiburan.
7. Gunakan Perbandingan yang Lucu
Perbandingan bisa jadi senjata ampuh untuk menciptakan humor. Misalnya:
“Menunda kerja itu seperti update aplikasi: butuh izin terus tapi tak pernah selesai.”
Atau untuk brand skincare:
“Jerawat itu kayak mantan, muncul pas lagi bahagia-bahagianya.”
Gaya perbandingan membantu audiens relate dan tertawa karena kebenaran yang tersirat.
8. Manfaatkan Meme dengan Bijak
Meme adalah bahasa universal internet. Tapi pastikan kamu menggunakan meme yang relevan dengan brand dan audiensmu.
Gunakan template meme populer seperti “Drake meme” atau “Distracted Boyfriend”, lalu sesuaikan teksnya dengan pesan produk.
Contoh:
Untuk brand kopi:
“Pagi tanpa kopi ☕ —> wajah Drake menolak. Pagi dengan kopi —> Drake tersenyum bahagia.”
Kamu bisa membuat meme di situs seperti Imgflip, Canva, atau langsung dengan fitur story Instagram.
9. Tambahkan Elemen Kejutan
Humor yang efektif sering kali muncul dari kejutan—pembalikan arah dari ekspektasi audiens. Dalam teori komedi, ini disebut rule of three: dua hal pertama membangun pola logis, hal ketiga mengejutkan.
Contohnya dari Netflix:
“Makanan favorit: ayam panggang. Aktivitas favorit: tidur. Karakter favorit: penjahat di film thriller.”
Elemen tak terduga di akhir membuat audiens tertawa dan terhibur.
[…] Panduan Copywriting Lucu: Bangun Brand yang Disukai Audiens […]