jelajahtechno.com — Di era digital saat ini, keberhasilan sebuah bisnis tidak hanya bergantung pada kualitas produk atau layanan, tetapi juga pada kemampuan untuk menjangkau dan membangun hubungan dengan audiens yang tepat. Dengan lebih dari 210 juta pengguna internet aktif di Indonesia, peluang untuk memperluas audiens melalui strategi marketing digital sangat besar. Namun, tantangannya adalah bagaimana memilih taktik yang tepat agar bisnis bisa bertumbuh secara berkelanjutan.
Artikel ini akan membahas strategi marketing terbaru untuk mengembangkan audiens, mulai dari pemanfaatan media sosial, kolaborasi dengan brand lain, hingga penerapan omnichannel marketing yang konsisten.
1. Mulailah dari Data yang Anda Punya
Langkah awal untuk mengembangkan audiens adalah memahami siapa pelanggan Anda saat ini. Data pelanggan yang sudah ada bisa menjadi kunci untuk menemukan “lookalike audience” atau kelompok orang dengan karakteristik serupa.
Contoh sederhana: jika toko online Anda menjual makanan sehat dan ternyata pembeli terbanyak adalah ibu muda usia 25–35 tahun di Jakarta, maka data ini bisa digunakan untuk menargetkan audiens serupa di kota besar lain seperti Bandung atau Surabaya.
Dengan memahami pola pembelian, lokasi, usia, hingga jenis konten yang mereka sukai, bisnis dapat menyesuaikan strategi kampanye dengan lebih efektif. Di Indonesia, pemanfaatan tools seperti Google Analytics, Meta Ads Manager, atau bahkan data dari marketplace seperti Tokopedia dan Shopee dapat membantu segmentasi ini.
Baca juga : Cara Cepat Menambah Followers Instagram: Beli atau Organik?
2. Manfaatkan Media Sosial untuk Meningkatkan Engagement
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan pengguna media sosial terbanyak di dunia. Data dari We Are Social (2025) mencatat bahwa orang Indonesia menghabiskan rata-rata 3 jam 10 menit per hari di media sosial.
Dengan angka ini, media sosial menjadi saluran utama untuk menjangkau audiens baru. Beberapa langkah efektif:
- Konten Edukatif: Jika Anda fotografer acara, bagikan tips foto keluarga yang menarik.
- User-Generated Content (UGC): Ajak pelanggan mengunggah foto produk Anda dengan hashtag tertentu, lalu repost konten tersebut di akun bisnis.
- Konten Interaktif: Gunakan polling, kuis, atau challenge di Instagram Reels atau TikTok untuk meningkatkan engagement.
Di Indonesia, tren TikTok Shop juga semakin kuat, di mana brand bisa menjual langsung lewat konten video pendek. Dengan strategi storytelling yang tepat, bisnis kecil bisa viral hanya dalam semalam.
3. Fokus pada Preferensi Audiens
Pahami apa yang disukai audiens Anda. Apakah mereka lebih responsif terhadap diskon? Apakah mereka lebih tertarik pada konten edukasi atau hiburan?
Gunakan CRM (Customer Relationship Management) untuk melacak interaksi pelanggan. Dengan CRM, Anda bisa mengetahui:
- Produk apa yang paling sering dibeli.
- Kanal mana yang paling efektif (email, WhatsApp, media sosial).
- Jenis promo yang paling menarik perhatian.
Di Indonesia, WhatsApp Business API juga banyak digunakan untuk personalisasi komunikasi, seperti memberikan reminder promo atau notifikasi stok produk terbaru.
4. Tingkatkan Trafik ke Landing Page
Landing page yang dirancang dengan baik bisa menjadi pintu masuk utama untuk mengonversi audiens baru menjadi pelanggan. Beberapa tips untuk meningkatkan trafik:
- Gunakan CTA (Call to Action) yang jelas, misalnya: “Daftar sekarang untuk diskon 20%”.
- Integrasikan dengan iklan digital, baik itu Google Ads, Meta Ads, atau TikTok Ads.
- Tambahkan opsi interaksi seperti form pendaftaran newsletter, tombol WhatsApp, atau link ke blog.
Contoh di Indonesia: sebuah toko kopi lokal bisa membuat landing page khusus untuk “Paket Kopi Nusantara” dengan CTA untuk pre-order. Landing page ini bisa dipromosikan lewat iklan Instagram.
5. Berkolaborasi dengan Bisnis yang Komplementer
Kolaborasi lintas brand bisa membuka akses ke audiens baru. Carilah mitra bisnis yang memiliki target pasar serupa, tetapi tidak menjual produk yang sama.
Misalnya:
- Restoran lokal bisa bekerja sama dengan aplikasi kencan untuk mengadakan “Singles Night”.
- Brand skincare bisa berkolaborasi dengan influencer kesehatan untuk kampanye gaya hidup sehat.
- Toko pakaian bisa berpartner dengan jasa fotografi untuk paket foto studio.
Di Indonesia, kolaborasi seperti ini sering disebut cross-promotion dan terbukti efektif untuk meningkatkan brand awareness sekaligus penjualan.
6. Terapkan Strategi Omnichannel Marketing
Omnichannel marketing berarti menghadirkan pengalaman konsisten di berbagai kanal: online maupun offline.
Riset menunjukkan bahwa kampanye yang menggunakan 3 kanal atau lebih memiliki tingkat retensi 90% lebih tinggi dibanding kampanye single-channel.
Contoh penerapan omnichannel di Indonesia:
- Sebuah bakery mempromosikan video resep di Instagram.
- Dari video, audiens diarahkan ke website untuk mendaftar newsletter.
- Setelah daftar, pelanggan menerima email berisi voucher diskon untuk pembelian offline.
- Pelanggan juga bisa mendapat notifikasi WhatsApp saat produk baru tersedia.
Dengan pendekatan ini, pelanggan merasa lebih dekat karena brand hadir di berbagai kanal sesuai kebiasaan mereka.
7. Konsisten Mencoba Taktik Baru
Kunci utama memperluas audiens adalah eksperimen yang konsisten. Dunia digital marketing selalu berubah: algoritma media sosial diperbarui, tren konten berganti, dan perilaku konsumen juga dinamis.
Beberapa tren terbaru yang relevan di Indonesia:
- Live Shopping di TikTok dan Shopee Live.
- AI Marketing Tools seperti ChatGPT atau Gemini untuk membuat konten lebih cepat.
- Micro-Influencer Collaboration, yang sering kali lebih efektif daripada selebriti karena engagement lebih tinggi.
Dengan terus mencoba strategi baru, bisnis akan lebih adaptif terhadap perubahan pasar.
Baca juga : Strategi Cara Posting di Instagram agar Bisnis Berkembang
FAQ: Strategi Marketing untuk Mengembangkan Audiens
1. Apa itu strategi omnichannel marketing?
Omnichannel marketing adalah pendekatan yang menggabungkan berbagai kanal pemasaran—seperti media sosial, email, iklan digital, dan offline—dengan pesan yang konsisten untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal.
2. Apakah media sosial wajib untuk semua bisnis di Indonesia?
Tidak selalu, tetapi sangat dianjurkan. Dengan pengguna aktif media sosial yang sangat besar di Indonesia, platform seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp bisa menjadi sarana utama untuk menjangkau pelanggan baru.
3. Bagaimana cara meningkatkan engagement di Instagram?
Gunakan konten interaktif seperti polling, quiz, dan challenge. Ajak audiens untuk ikut serta dalam campaign hashtag dan repost konten buatan mereka.
4. Apa perbedaan lookalike audience dan target audience biasa?
Lookalike audience adalah kelompok orang baru yang memiliki karakteristik mirip dengan pelanggan yang sudah ada, biasanya ditemukan melalui analisis data atau tools iklan.
5. Lebih efektif mana, influencer besar atau micro-influencer?
Micro-influencer sering kali lebih efektif karena engagement rate mereka lebih tinggi, meskipun jumlah followers lebih sedikit.
6. Mengapa landing page penting dalam strategi digital marketing?
Landing page yang dirancang khusus bisa meningkatkan konversi dengan CTA jelas, konten yang relevan, dan opsi interaksi yang sesuai kebutuhan audiens.
7. Bagaimana cara memadukan email marketing dengan media sosial?
Selalu sertakan link media sosial di newsletter, dan gunakan email untuk mengumumkan campaign media sosial seperti giveaway atau event online.
8. Apa contoh kolaborasi bisnis komplementer di Indonesia?
Contoh: brand makanan sehat bekerja sama dengan gym lokal untuk promo membership, atau toko fashion berkolaborasi dengan fotografer untuk paket photoshoot.
9. Bagaimana cara mengukur keberhasilan strategi marketing?
Gunakan metrik seperti CTR (Click Through Rate), engagement rate, conversion rate, serta jumlah audiens baru dari setiap kanal.
10. Apakah strategi marketing digital cocok untuk UMKM di Indonesia?
Sangat cocok. Justru UMKM bisa memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce sebagai jalur utama untuk menjangkau audiens tanpa biaya besar.
[…] Marketing Omnichannel: Kunci Sukses Menarik Audiens Bisnis […]