spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Kenapa Produkmu Nggak Laku Meski Banyak yang Lihat? Ini Jawaban dan Solusinya!

Kisah pribadi memang bisa menambah warna dan kedekatan emosional dalam kontenmu.
Tapi cerita saja tidak cukup untuk membangun kredibilitas — apalagi kalau audiens belum mengenalmu.

Cerita sebaiknya dikombinasikan dengan data, bukti, dan insight nyata.

Gunakan statistik, hasil survei, atau data industri untuk memperkuat pesanmu.
Misalnya, kalau kamu menulis artikel bisnis, sertakan satu atau dua data resmi dari sumber seperti BPS atau lembaga riset yang kredibel.

👉 Contoh:
“Menurut data Kemenkop UKM, 64% UMKM di Indonesia masih belum mengoptimalkan penjualan digital.”
Baru setelah itu kamu bisa sambungkan dengan solusi atau pengalamanmu membantu mereka.

4. Tampilkan Bukti Sosial (Social Proof)

Pernah lihat widget “10.000 orang sudah suka halaman ini” di situs web?
Itulah social proof — bukti sosial bahwa bisnis kamu disukai dan dipercaya orang lain.

Manusia adalah makhluk sosial. Kita cenderung mempercayai sesuatu yang sudah disetujui orang lain.

Kamu bisa menambahkan:

  • Testimoni pelanggan di bagian akhir halaman produk
  • Review Google atau tangkapan layar ulasan positif
  • Jumlah pelanggan atau klien yang sudah menggunakan layananmu

👉 Contoh:
“Tiga dari lima pelanggan kami kembali melakukan repeat order dalam 30 hari pertama.”

Kalimat seperti ini jauh lebih meyakinkan daripada sekadar “pelanggan kami puas.”

5. Berani “Menolak” Calon Pelanggan yang Salah

Kedengarannya aneh, tapi salah satu cara paling efektif untuk terlihat jujur adalah berani berkata: “Layanan ini tidak cocok untuk semua orang.”

Saat kamu menuliskan hal seperti:

“Program ini tidak cocok untuk Anda jika belum siap berkomitmen menjalankan strategi digital secara konsisten.”

Pembaca akan langsung menangkap sinyal bahwa kamu bukan sedang memaksa menjual, tapi ingin memastikan mereka mendapat hasil terbaik.

Langkah ini juga membantu kamu menyaring calon pelanggan.
Kamu hanya akan mendapatkan pembeli yang benar-benar cocok dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan — hasilnya, tingkat kepuasan pun meningkat.

Bonusnya? Produk yang “tidak untuk semua orang” justru terlihat lebih eksklusif dan menarik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles