Sektor energi dan keuangan menjadi dua sektor paling berpengaruh terhadap pergerakan IHSG hari ini.
Turunnya harga minyak dunia dalam lima bulan terakhir turut menekan saham-saham komoditas energi seperti BRPT, BREN, dan TPIA.
Sementara sektor keuangan melemah akibat aksi ambil untung investor setelah periode penguatan panjang sejak awal tahun.
Kondisi ini membuat indeks sektor keuangan menjadi salah satu penekan terbesar IHSG pada sesi pertama.
Pandangan Analis: Saatnya Akumulasi Saham Fundamental Kuat
Beberapa analis menilai pelemahan IHSG saat ini dapat menjadi peluang akumulasi bagi investor jangka menengah.
Menurut riset Phintraco Sekuritas, saham-saham big bank (BBRI, BMRI) dan emiten infrastruktur energi (TPIA, BREN) masih memiliki prospek positif hingga akhir 2025.
“Pelemahan IHSG saat ini lebih banyak disebabkan oleh tekanan eksternal dan aksi ambil untung, bukan karena perubahan fundamental,” tulis analis Phintraco dalam riset pagi mereka.
Mereka juga menilai, jika rupiah stabil dan inflasi terjaga, IHSG bisa kembali menguat ke atas 8.200 pada kuartal IV-2025.
Baca juga : Minyak Dunia Melemah, Trump–Xi Akan Bertemu Bahas Ketegangan Dagang
Kesimpulan: Tekanan Masih Ada, tapi Potensi Rebound Terbuka
Pelemahan IHSG tiga hari beruntun menunjukkan pasar masih berada dalam fase koreksi wajar setelah reli panjang.
Namun, tekanan dari saham konglomerat dan big bank membuat indeks sulit bangkit sementara waktu.
Selama level support di 8.000 bertahan, peluang rebound tetap terbuka, terutama jika sektor keuangan dan energi mulai stabil.
Investor disarankan untuk tetap selektif, fokus pada saham berfundamental kuat dan likuid tinggi, serta memperhatikan sentimen global yang bisa berubah cepat.
FAQ: Pertanyaan Umum tentang IHSG Hari Ini
1. Mengapa IHSG turun tiga hari berturut-turut?
Karena tekanan jual di saham konglomerat besar seperti Grup Lippo, Barito, dan Bakrie, serta pelemahan di saham perbankan besar seperti BBRI dan BMRI.
2. Saham apa yang paling banyak turun hari ini?
Beberapa saham yang mencatat penurunan tajam antara lain PGUN (-9,97%), MLPT (-9,5%), RATU (-6,16%), dan BRMS (-4,13%).
3. Apakah pelemahan IHSG ini akan berlanjut?
Masih berpotensi, tetapi jika level 8.000 bertahan, IHSG bisa rebound jangka pendek di kisaran 8.100–8.150.
4. Apakah ini saat yang tepat untuk membeli saham?
Investor jangka menengah bisa mulai akumulasi di saham berfundamental kuat seperti BBRI, TPIA, dan BREN ketika harga terkoreksi.
5. Apa faktor eksternal yang menekan pasar?
Ketegangan dagang global, turunnya harga minyak dunia, dan kekhawatiran atas kebijakan suku bunga The Fed masih membayangi pasar saham Asia.
[…] IHSG Keok Lagi! Saham-Saham Konglomerat Ambles, Pasar Dihantam Aksi Jual […]