jelajahtechno.com — Banyak orang tahu bahwa copywriter bisa membantu meningkatkan penjualan atau membuat konten menarik. Tapi tidak semua benar-benar paham bagaimana cara kerja seorang copywriter.
Di antara “tahu manfaatnya” dan “tahu prosesnya”, ada wilayah abu-abu. Di sanalah muncul berbagai kesalahpahaman tentang profesi ini.
Dan setelah bertahun-tahun menulis, saya sudah mendengar hampir semuanya. Berikut adalah 5 miskonsepsi paling umum tentang copywriting, lengkap dengan cara meluruskannya.
1. Miskonsepsi: Copywriting Itu Mudah
Banyak orang berpikir menulis itu gampang.
Toh semua orang bisa menulis — dari daftar belanja sampai caption Instagram. Jadi, menulis teks iklan, website, atau brosur pasti sama saja, kan?
SALAH BESAR.
Menulis copy yang efektif bukan sekadar merangkai kata. Dibutuhkan riset, pemahaman audiens, strategi, dan latihan berulang.
Setiap kata punya tujuan: menggugah emosi, mengubah persepsi, dan mendorong tindakan.
Kadang hasilnya memang terlihat mengalir alami. Tapi itu karena copywriter sudah melatih insting menulis hingga tekniknya terasa otomatis.
Cara Meluruskannya
Kalau kamu punya klien yang bilang, “Ah, saya bisa nulis sendiri kok,” jelaskan bahwa kamu bukan hanya “penulis kata-kata”, tapi arsitek pesan.
Kalau mereka tetap ingin menulis sendiri, sarankan saja untuk memakai jasa editor profesional agar hasilnya tetap tajam dan persuasif.
Baca juga : PASO Copywriting: Strategi Ampuh Biar Tulisanmu Nggak Cuma Dibaca, tapi Dipercaya
2. Miskonsepsi: Copywriting Nggak Butuh Waktu Lama
Masih berhubungan dengan poin pertama, banyak yang berpikir,
“Kalau cuma nulis satu halaman, masa sih butuh waktu berhari-hari?”
SALAH.
Menulis cepat itu mudah — menulis yang efektif itu butuh waktu.
Copywriter tidak hanya mengetik, tapi menganalisis bisnis klien, memahami pelanggan, menentukan tone of voice, dan mengedit berulang kali.
Kalau prosesnya dilewati, hasilnya adalah tulisan datar, klise, dan tidak menjual.
[…] Fakta vs Mitos: 5 Hal tentang Copywriting yang Sering Disalahpahami […]