Clickbait boleh jadi ampuh untuk klik jangka pendek, tapi merusak reputasi dalam jangka panjang.
Tips Menulis Judul yang Menarik Tanpa Hiperbola
- Fokus pada manfaat nyata bagi pembaca.
- Gunakan angka atau data untuk memperkuat klaim.
- Masukkan kata kunci relevan agar tetap SEO-friendly.
- Gunakan subjudul untuk mendukung janji dalam judul utama.
Contoh:
Alih-alih menulis “Cara Cepat Jadi Kaya dengan Copywriting”,
lebih baik tulis “5 Strategi Copywriting yang Terbukti Meningkatkan Penjualan”.
Baca juga : Fakta vs Mitos: 5 Hal tentang Copywriting yang Sering Disalahpahami
Hiperbola dalam Dunia Marketing
Selain di judul, hiperbola juga sering muncul dalam iklan dan promosi.
Kata-kata seperti terbaik, tercepat, satu-satunya, paling unggul, dan revolusioner memang terdengar keren — tapi tanpa bukti, semua itu hanya bualan.
Contohnya:
- “Kopi terbaik di Indonesia.”
- “Platform digital nomor satu di dunia.”
- “Satu-satunya solusi yang terbukti sukses.”
Kalimat seperti ini bisa menarik perhatian, tapi kalau tidak didukung data atau bukti nyata, hasilnya malah jadi kehilangan kredibilitas.
Tips Menghindari Iklan yang Terlalu Hiperbolik
- Tanyakan pada diri sendiri: “Kalimat ini bisa dibuktikan di pengadilan nggak?”
- Gali keunikan produkmu yang benar-benar nyata.
Setiap brand punya nilai otentik — tinggal bagaimana kamu mengomunikasikannya.
Realisme dan Keaslian dalam Copywriting
Jika hiperbola berfokus pada “membesar-besarkan,” maka realisme adalah kebalikannya — menggambarkan sesuatu apa adanya. Tapi bukan berarti harus membosankan.
Kuncinya ada pada keaslian (authenticity).
Di era digital, audiens lebih menghargai brand yang jujur dan transparan.
[…] Copywriting Berlebihan Bisa Bikin Brand Kehilangan Kepercayaan, Ini Alasannya […]