2. Spotify Wrapped
Spotify mengubah data pengguna menjadi cerita personal yang dibagikan jutaan orang.
Orang senang karena merasa dilibatkan dan menjadi bagian dari sesuatu yang “unik”.
Di Indonesia, banyak pengguna ikut membagikan hasil Spotify Wrapped mereka — efek viral tanpa biaya iklan besar.
3. Starbucks #RedCupContest
Setiap akhir tahun, Starbucks mengadakan lomba foto dengan tema gelas merah khas Natal.
Pelanggan diundang membagikan foto kreatif dengan hashtag #RedCupContest.
Hasilnya? Ribuan foto user-generated content, peningkatan engagement, dan penjualan musiman yang naik drastis.
Cara Menerapkan Strategi Ini untuk Bisnismu
- Mulai dari hal kecil.
Coba satu taktik dulu — misalnya video pendek atau kampanye hashtag. - Uji dan evaluasi.
Amati data performa. Posting mana yang paling disukai? Jam berapa engagement tertinggi? - Konsisten dan autentik.
Tidak perlu sempurna — cukup jujur, relevan, dan terus hadir. - Gunakan landing page yang tepat.
Ketika orang tertarik dan mengklik link, pastikan mereka diarahkan ke halaman yang bisa mengonversi klik jadi aksi nyata (daftar, beli, download, dll).
Optimalkan Hasil Media Sosialmu dengan Landing Page Berkualitas

Media sosial mendatangkan klik. Tapi landing page yang baguslah yang mengubah klik itu jadi hasil.
Setiap kampanye media sosial harus punya tujuan akhir — entah itu meningkatkan penjualan, mengumpulkan email, atau memperkenalkan produk.
Dengan platform seperti Landingi atau Notion Site Builder, kamu bisa membuat landing page profesional tanpa coding.
Landing page yang baik harus:
- Cepat diakses (loading di bawah 3 detik).
- Desain menarik dan sesuai branding.
- Fokus pada satu tujuan utama (CTA tunggal).
💡 Ingat: Engagement tanpa konversi itu sia-sia. Pastikan setiap klik dari media sosial punya arah yang jelas.
Baca juga : Long Copy atau Short Copy? Ini Jawaban Ahli Copywriting
Kesimpulan
Strategi media sosial yang sukses bukan soal viral semata, tapi soal koneksi dan konsistensi.
Tujuh ide di atas bisa jadi panduan praktis untuk semua digital marketer di Indonesia — baik untuk brand besar maupun UMKM.
Kuncinya ada tiga:
- Kenali audiensmu.
- Bangun hubungan, bukan hanya posting.
- Ubah engagement jadi tindakan nyata.
Dengan kreativitas, konsistensi, dan sedikit sentuhan teknologi (seperti AI dan landing page cerdas), kamu bisa membuat strategi media sosial yang bukan hanya menarik — tapi juga menghasilkan.
FAQ (Pertanyaan Umum tentang Social Media Marketing)
1. Apa itu social media marketing?
Social media marketing adalah strategi promosi dan interaksi dengan audiens melalui platform seperti Instagram, TikTok, Facebook, YouTube, dan LinkedIn.
2. Kenapa penting punya strategi media sosial untuk bisnis kecil?
Karena 80% konsumen mencari informasi produk lewat media sosial. Tanpa kehadiran aktif, kamu bisa kehilangan peluang besar.
3. Platform mana yang paling efektif di Indonesia?
Instagram, TikTok, dan WhatsApp Business adalah tiga platform dengan tingkat interaksi tertinggi untuk bisnis lokal.
4. Berapa kali sebaiknya posting di media sosial?
Idealnya 3–5 kali seminggu, tergantung jenis bisnis. Yang penting konsisten dan relevan, bukan sekadar sering.
5. Apakah video lebih efektif daripada gambar?
Ya. Video pendek (Reels, TikTok) menghasilkan engagement 2–3 kali lebih tinggi dibandingkan gambar statis.
6. Apa itu UGC dan kenapa penting?
UGC (User Generated Content) adalah konten buatan pelanggan. Ini membangun kepercayaan karena orang cenderung percaya pada pengguna lain.
7. Bagaimana cara mengukur keberhasilan kampanye media sosial?
Gunakan metrik seperti engagement rate, CTR, konversi, dan pertumbuhan follower organik.
8. Apakah harus pakai iklan berbayar?
Tidak selalu. Namun, kombinasi organik dan iklan berbayar mempercepat hasil, terutama saat peluncuran produk baru.
9. Apakah AI bisa bantu buat konten media sosial?
Bisa! AI bisa bantu menulis caption, menentukan waktu posting terbaik, dan menganalisis performa kontenmu.