💡 Pro Tip: Minta AI menyesuaikan tone-of-voice dengan brand-mu — misalnya, formal, santai, atau inspiratif.
4. Fokus pada Konten Video Pendek
Video pendek seperti Instagram Reels, TikTok, dan YouTube Shorts adalah format paling efektif saat ini.
Menurut riset global, konten berdurasi 15 detik atau kurang mampu menghasilkan 2,5x lebih banyak interaksi dibanding video panjang.
Kenapa? Karena cepat, padat, dan mudah dibagikan.
Cara membuat video pendek yang efektif:
- Gunakan hook kuat di 3 detik pertama.
- Tambahkan subtitle (karena banyak orang menonton tanpa suara).
- Tutup dengan ajakan bertindak (CTA) yang jelas, misalnya “klik link di bio.”
💡 Pro Tip: Jangan biarkan konten berhenti di satu platform. Ulang gunakan (repurpose) video TikTok-mu menjadi Reels atau Shorts untuk memperluas jangkauan.
5. Tunjukkan Budaya dan Kepribadian Brand
Orang tidak hanya membeli produk, mereka juga membeli nilai dan kepribadian di balik brand.
Tunjukkan sisi manusia dari bisnis kamu:
- Rayakan momen kecil seperti ulang tahun tim, pencapaian proyek, atau kerja sosial.
- Unggah foto tim saat bekerja, brainstorming, atau bahkan bercanda di kantor.
- Coba ide “employee takeover”, di mana satu karyawan mengambil alih akun media sosial untuk sehari.
💡 Pro Tip: Hentikan konten kaku dan berlebihan. Orang ingin melihat “nyata”, bukan “sempurna.”
6. Jadilah Sumber Wawasan dan Nilai bagi Audiens
Kalau ingin menonjol di tengah banjir konten, jadilah akun yang berguna.
Berbagi tips, informasi, dan pandangan membuatmu terlihat sebagai expert di bidangmu.
Contoh konten bernilai tinggi:
- Postingan edukatif, seperti “5 Ide Konten Instagram untuk UMKM.”
- Video tutorial singkat seperti “Cara Buat Desain Canva yang Viral.”
- Bagikan berita industri yang relevan dengan audiensmu.
💡 Pro Tip: Buat kalender konten bulanan. Konsistensi adalah kunci membangun kepercayaan.
7. Manfaatkan Konten Buatan Pengguna (User-Generated Content / UGC)
UGC adalah konten yang dibuat pelanggan — foto, video, testimoni — dan dibagikan ke akunmu.
Kenapa efektif? Karena orang lebih percaya pada sesama pengguna daripada iklan.
Contoh UGC yang berhasil:
- Brand skincare Indonesia seperti Scarlett sering repost testimoni dari pelanggan asli.
- Restoran lokal bisa membagikan ulang posting pelanggan yang menikmati makanannya.
- UMKM fashion bisa buat tagar seperti #PakaiBrandKita untuk kumpulkan foto pelanggan.
Cara mendorong lebih banyak UGC:
- Ajak pelanggan pakai hashtag tertentu.
- Buat giveaway sederhana.
- Repost konten pelanggan (jangan lupa beri kredit!).
💡 Pro Tip: Selalu sebut nama pembuat konten. Ini meningkatkan rasa percaya dan mendorong lebih banyak orang ikut berbagi.
Belajar dari Kampanye Nyata yang Sukses
Berikut contoh kampanye sosial media sukses yang bisa kamu tiru dan sesuaikan dengan pasar Indonesia:
1. Kampanye #RealBeauty – Dove
Kampanye ini mengangkat kisah nyata perempuan dengan berbagai bentuk tubuh dan warna kulit.
Pesannya sederhana: “Semua wanita cantik.”
Konten ini tidak menjual produk secara langsung, tapi menjual nilai kepercayaan diri dan empati, yang akhirnya memperkuat merek Dove di seluruh dunia — termasuk Indonesia.
