spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Cara Menentukan Tarif Copywriting: Per Kata, Per Jam, atau Per Proyek?


jelajahtechno.com — Bayangkan kamu baru saja menerima pesan yang bikin jantung berdebar:
“Halo, saya butuh copywriter untuk menulis website kami. Berapa tarifnya?”

Senang, kan? Tapi kemudian… deg!
Pertanyaan “Berapa harga jasa Anda?” langsung bikin bingung.

Berapa seharusnya kamu tarifkan?
Apakah klien mau bayar segitu?
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menulisnya?

Menentukan harga copywriting memang tidak mudah, apalagi jika kamu masih baru. Tapi tenang — setelah bertahun-tahun menulis dan bernegosiasi dengan berbagai klien, saya sudah belajar beberapa hal penting yang bisa jadi shortcut buat kamu.

3 Cara Umum Menentukan Tarif Copywriting

Setiap copywriter punya cara sendiri dalam menentukan tarif. Tapi secara umum, ada tiga metode utama yang sering digunakan:

1. Tarif Per Kata

Cara ini paling umum dipakai oleh copywriter luar negeri, terutama di Amerika. Kamu menentukan harga per kata (misalnya Rp300/kata). Setelah proyek selesai, kamu hitung total kata dan tinggal kalikan dengan tarifnya.

Tapi metode ini punya kekurangan besar:
Kamu hanya dinilai dari jumlah kata, bukan dari nilai kreativitas atau dampaknya pada bisnis klien.

Contoh:
Kamu menulis slogan 6 kata yang bikin penjualan naik 200%, tapi dibayar cuma Rp1.800? Nggak sebanding, kan?

Jadi, cara ini kurang cocok untuk copywriter yang ingin dihargai berdasarkan nilai, bukan kuantitas.

Baca juga : Apa Itu Copy Deck? Fungsi, Contoh, dan Cara Membuatnya untuk Freelance Copywriter

2. Tarif Per Jam

Metode ini mirip seperti jasa profesional lain (desainer, konsultan, akuntan).
Kamu menetapkan harga per jam, lalu menghitung waktu kerja sebenarnya.

Misalnya:

  • Tarif per jam: Rp300.000
  • Estimasi waktu pengerjaan: 8 jam
  • Total: Rp2.400.000

Keuntungannya: transparan dan fleksibel.
Risikonya: kalau proyek molor, klien bisa kaget dengan tagihan yang membengkak.

Metode ini cocok kalau kamu sudah berpengalaman dan tahu berapa lama biasanya kamu butuh untuk riset, menulis, dan revisi.

3. Tarif Per Proyek (Fixed Project Fee)

Ini adalah cara yang paling direkomendasikan.
Kamu menetapkan harga tetap untuk keseluruhan proyek, tidak peduli berapa lama kamu mengerjakannya.

Contoh:
Menulis 5 halaman website → Rp5.000.000 (termasuk revisi dan riset).

Keuntungannya:

  • Klien tahu sejak awal total biaya.
  • Kamu tahu berapa yang akan kamu dapat.
  • Tidak ada drama soal waktu lembur atau tambahan biaya di tengah jalan.

Kalau kamu bisa mengatur waktu dengan efisien, tarif per proyek bisa jadi paling menguntungkan.

Mengapa Penting Mencatat Waktu Kerja

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles