jelajahtechno.com — Dunia copywriting berkembang sangat cepat—ibarat semesta film superhero yang terus meluas tanpa akhir. Perkembangan teknologi dan internet selama satu dekade terakhir telah mengubah cara bisnis berkomunikasi. Kini, copywriter dan digital marketer menjadi ujung tombak pertumbuhan hampir semua industri.
Namun, perubahan ini juga membawa tantangan baru. Dalam waktu dekat, fokus pasar akan bergeser dari generasi milenial menuju generasi Z, yang diprediksi akan menjadi hampir 40% dari total konsumen global. Generasi ini tumbuh bersama smartphone di tangan dan terbiasa menyerap informasi hanya dalam hitungan detik.
Itu artinya, sebagai copywriter modern, kamu harus tahu bagaimana menyusun kata yang tidak hanya menarik, tapi juga sesuai dengan gaya bicara dan ekspektasi audiens digital saat ini.
Salah satu hal terpenting dalam dunia copywriting adalah menemukan suara, nada, dan gaya penulisan yang khas. Dengan karakter unik, tulisanmu tidak akan tenggelam di tengah derasnya arus konten online.
Berikut lima langkah terbukti untuk menemukan “voice” copywriting yang kuat dan membuat kontenmu benar-benar menonjol.
1. Pilih Niche yang Kamu Pahami dengan Baik
Langkah pertama untuk menemukan suara copywriting adalah memahami konteks tempat kamu berbicara. Tidak cukup hanya pandai menulis, kamu juga harus mengerti bidang atau niche yang kamu tulis.
Misalnya, jika kamu menulis untuk brand teknologi, kamu harus tahu bagaimana produk itu bekerja, siapa pengguna idealnya, dan masalah apa yang diselesaikannya.
Selain itu, pahami siapa audiensmu. Copywriting yang efektif selalu berbicara langsung pada “siapa” targetnya. Tanyakan: siapa yang akan membaca ini? Apa yang mereka cari? Masalah apa yang mereka hadapi?
Menulis untuk niche tertentu juga membuatmu lebih fokus. Semakin dalam kamu memahami satu topik, semakin mudah untuk menjadi ahli di bidang itu. Copywriter spesialis sering kali lebih dipercaya dan lebih mudah menarik klien karena mereka dianggap “ahli” dalam satu bidang tertentu.
Jika kamu menulis dalam bidang yang kamu sukai, hasilnya pun akan terasa lebih natural dan menarik. Antusiasme akan terpancar dalam setiap kalimat yang kamu tulis.
Baca juga : Panduan Copywriting Lucu: Bangun Brand yang Disukai Audiens
2. Dengarkan dan Gunakan Bahasa Pelangganmu
Copywriting bukan tentang menulis indah — tapi tentang berkomunikasi efektif. Salah satu kesalahan umum para penulis pemula adalah menulis dengan gaya mereka sendiri, bukan gaya audiensnya.
Kamu harus mendengarkan bagaimana pelanggan berbicara. Apa kata-kata yang mereka gunakan ketika menceritakan masalahnya? Apa istilah yang sering muncul dalam komentar atau ulasan mereka?
Cara termudah untuk mengetahuinya adalah lewat survei sederhana. Kamu bisa menggunakan Google Forms untuk menanyakan hal-hal seperti:
- Apa yang kamu suka dari produk kami?
- Bagaimana kamu menggambarkan pengalamanmu dengan brand ini?
- Apa masalah utama yang kamu hadapi sebelum menggunakan layanan kami?
Dari jawaban itu, kamu akan menemukan pola bahasa. Misalnya, kalau banyak pelanggan bilang, “Saya ingin solusi cepat tanpa ribet,” maka kamu tahu gaya komunikasi mereka sederhana dan to the point. Artinya, hindari jargon atau istilah teknis yang membingungkan.
Mendengarkan pelanggan berarti juga membaca komentar, ulasan, bahkan chat di media sosial. Di situlah kamu bisa menyerap tone bahasa asli mereka dan menggunakannya untuk memperkuat koneksi emosional.
[…] Cara Menemukan Gaya dan Suara Copywriting yang Kuat untuk Branding Bisnis […]
[…] Cara Menemukan Gaya dan Suara Copywriting yang Kuat untuk Branding Bisnis […]