Apa Itu Entity-Based SEO? Panduan Lengkap agar Website Lebih Dipahami Google

Gunakan alat seperti InLinks atau Google NLP API untuk melihat hubungan antar entitas.
Contoh:

• Elon Musk → CEO of Tesla
• Model Y → Product of Tesla
• Gigafactory → Factory location of Tesla

Hubungan seperti ini membantu struktur internal dan pengelompokan konten.

3. Tambahkan konteks dalam penulisan

Jangan hanya menyebut istilah; jelaskan hubungannya.
Misalnya:

“Tesla Model Y adalah SUV listrik yang diproduksi di Gigafactory Shanghai, di bawah kepemimpinan Elon Musk.”

Kalimat seperti ini membantu Google memahami tiga entitas sekaligus: produk, lokasi, dan tokoh.

4. Gunakan Schema Markup (Data Terstruktur)

Tambahkan markup seperti:

• Organization untuk perusahaan
• Person untuk tokoh
• Product untuk produk
• Place untuk lokasi

Markup membantu mesin pencari menandai entitas dengan format yang mudah dibaca dan dihubungkan dengan Knowledge Graph.

5. Bangun Internal Link Berdasarkan Entitas

Setiap entitas penting sebaiknya memiliki halaman khusus.
Contoh:

• Artikel “Model Y” sebaiknya menautkan ke halaman “Tesla”.
• Artikel “Mobil Listrik di Indonesia” bisa menautkan ke “Kebijakan Kendaraan Listrik PLN”.

Internal linking seperti ini memperkuat koneksi antar topik dan meningkatkan crawlability.

6. Perbarui Konten Secara Berkala

Entitas bersifat dinamis. Jika “Facebook” berganti nama menjadi “Meta”, konten lama harus diperbarui.
Google sangat memperhatikan akurasi dan relevansi waktu nyata.

Perbedaan Keyword SEO dan Entity SEO

Contoh:
Jika seseorang mencari “Jaguar”, SEO berbasis keyword mungkin akan menampilkan konten tentang hewan.
Namun SEO berbasis entitas akan menganalisis konteks — seperti kata “SUV” atau “Land Rover” — dan menampilkan hasil tentang mobil Jaguar.

Cara Meningkatkan Peringkat Google dengan Entity SEO

Berikut langkah-langkah praktis untuk menerapkan Entity-Based SEO di kontenmu: