jelajahtechno.com — Bayangkan kamu baru saja menyelesaikan tulisan untuk website klien. Kamu sudah menulis headline, isi, dan CTA-nya. Sekarang tinggal kirim. Tapi pertanyaannya: kamu kirim dalam bentuk apa? File Word biasa? Email panjang?
Nah, di sinilah copy deck berperan.
Copy deck adalah dokumen rapi berisi hasil copywriting yang kamu buat — lengkap dengan catatan, struktur halaman, dan petunjuk agar klien (dan tim developer-nya) tahu apa yang harus dilakukan.
Dengan copy deck, klien tidak bingung saat membaca. Mereka tahu:
- Halaman mana untuk bagian apa,
- Mana headline, mana CTA,
- Dan versi copy yang paling baru.
Tanpa copy deck, klien bisa saja salah paham atau salah implementasi.
Mengapa Copy Deck Itu Penting
Copy deck membantu kamu terlihat lebih profesional, bukan cuma “penulis yang kirim dokumen seadanya.”
Manfaat lainnya:
- Klien lebih mudah membaca copy kamu.
- Developer bisa langsung pasang teks di website.
- Kamu terlihat rapi dan bisa dipercaya.
- Revisi jadi lebih cepat.
Contohnya begini:
Klien A bilang, “Mas, yang halaman Produk itu mana ya? Saya bingung yang versi terbaru yang mana.”
Kalau kamu pakai copy deck, tinggal jawab:
“Halaman 5, versi V2, tanggal 7 Oktober. Semua revisi sudah saya tulis di catatan bawah tabel.”
Klien langsung paham — dan kamu terlihat profesional banget.
Isi Copy Deck: Biar Rapi dan Gampang Dibaca
Kamu nggak perlu bikin rumit. Copy deck yang baik itu sederhana tapi jelas. Berikut struktur yang bisa kamu pakai:
1. Halaman Sampul
Isi:
- Nama proyek: “Website UMKM Kopi Nusantara”
- Nama klien: “CV Kopi Nusantara”
- Tanggal: “7 Oktober 2025”
- Versi: “V1 (draft pertama)”
- Nama kamu + kontak: “Ditulis oleh: Fadhli Dzil | 0812-xxxx | jelajahtechno.com”
Baca juga : Cara Menjadi Copywriter Sukses Tanpa Harus Punya Bakat Menulis
2. Ringkasan Proyek
Jelaskan tujuan dan konteksnya.
Contoh:
“Copy ini ditulis untuk halaman utama website Kopi Nusantara. Tujuannya untuk memperkenalkan produk kopi lokal dan mengajak pengunjung melakukan pembelian pertama.”
Tambahkan juga gaya tulisan yang dipakai.
“Gaya bahasa: santai tapi tetap profesional, seperti ngobrol dengan pelanggan di kedai kopi.”
3. Penjelasan Pendekatan
Di bagian ini, jelaskan kenapa kamu memilih gaya atau struktur tertentu.
Contoh:
“Saya memilih headline yang langsung mengajak pembaca mencoba produk karena audiens utama adalah pecinta kopi yang sudah familiar dengan brand lokal.”
[…] Apa Itu Copy Deck? Fungsi, Contoh, dan Cara Membuatnya untuk Freelance Copywriter […]