jelajahtechno.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada perdagangan Rabu (15/10/2025), memperpanjang tren penurunan selama tiga hari beruntun. Menurut data dari Stockbit, hingga pukul 11.20 WIB, IHSG tercatat turun 50,28 poin (0,62%) ke level 8.016,24.
Pelemahan ini menandakan tekanan jual masih berlanjut di tengah meningkatnya ketidakpastian global dan aksi profit taking di saham-saham berkapitalisasi besar.
Nilai transaksi harian mencapai Rp 13,4 triliun dengan volume perdagangan sebesar 17,28 miliar saham dan frekuensi mencapai 1,45 juta transaksi.
Dari total perdagangan, 213 saham menguat, 488 saham melemah, dan 255 saham stagnan.
Kondisi ini menunjukkan bahwa tekanan masih dominan di sebagian besar sektor.
Saham Konglomerat Jadi Biang Tekanan IHSG
Penyebab utama melemahnya IHSG kali ini adalah anjloknya saham-saham milik konglomerat besar di Indonesia.
Sejumlah emiten andalan kelompok usaha besar mencatat penurunan tajam hingga mendekati batas auto reject bawah (ARB).
1. Grup Haji Isam: PGUN Ambles Hampir 10%
Saham PT Prima Globalindo Logistik Tbk (PGUN) milik pengusaha Haji Isam menjadi salah satu yang paling tertekan.
PGUN turun 9,97% hingga mendekati level ARB akibat aksi jual besar-besaran di sektor logistik dan transportasi.
Investor memperkirakan tekanan di sektor ini masih akan berlanjut karena melemahnya aktivitas perdagangan global yang berdampak langsung pada volume kargo.
Baca juga : Wall Street Melemah, Trump Serang China Soal Kedelai: Ketegangan Dagang Memanas Lagi
2. Grup Lippo: MLPT Rontok 9,5%
Saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) milik Grup Lippo juga ambruk 9,5% pada perdagangan hari ini.
Penurunan tajam ini terjadi di tengah aksi jual pada sektor teknologi dan infrastruktur digital.
Saham MLPT sebelumnya sempat menguat setelah laporan kinerja kuartal II yang positif, namun kini terkoreksi seiring pelemahan pasar global dan sentimen negatif dari saham teknologi dunia.
3. Grup Happy Hapsoro: RAJA dan RATU Kompak Turun
Dua saham milik pengusaha Happy Hapsoro, yakni PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dan PT Royal Prima Tbk (RATU) juga ikut tertekan.
RAJA turun 4,55%, sementara RATU anjlok 6,16%.
Pelemahan keduanya terjadi seiring koreksi di sektor energi dan layanan publik, di mana investor mengalihkan dana ke sektor defensif seperti barang konsumsi dan keuangan.
[…] IHSG Keok Lagi! Saham-Saham Konglomerat Ambles, Pasar Dihantam Aksi Jual […]