jelajahtechno.com — Akhir-akhir ini, linimasa media sosial dipenuhi unggahan foto menyentuh hati: seseorang yang sudah dewasa tampak bertemu dengan dirinya sendiri saat masih kecil di sebuah gang atau jalanan perumahan. Konsep sederhana ini memicu gelombang nostalgia — mengingatkan banyak orang pada masa kecil, lingkungan rumah lama, dan kenangan tak terlupakan.
Menariknya, foto-foto ini bukan hasil edit manual menggunakan Photoshop, melainkan dibuat dengan Gemini AI, kecerdasan buatan besutan Google. Hanya dengan prompt teks singkat, pengguna bisa menggabungkan dua foto — masa kecil dan masa kini — menjadi satu potret yang tampak nyata dan sinematik.
Gemini AI kini telah mendukung unggahan multi-image, sehingga pengguna bisa mengunggah beberapa foto sekaligus untuk dikombinasikan secara otomatis. Hasilnya pun tampak realistis: pencahayaan, ekspresi wajah, hingga komposisi visual terasa alami, seolah kedua versi diri benar-benar hadir dalam satu ruang waktu yang sama.
Mengapa Tren Foto Ini Bisa Viral
Fenomena ini tak hanya memukau dari segi visual, tapi juga dari sisi emosional. Banyak pengguna mengaku merasa terharu saat melihat hasil akhir foto versi kecil diri mereka menatap sang versi dewasa. Komposisi ini menyiratkan perjalanan hidup, perubahan, dan introspeksi — tema universal yang mudah menyentuh siapa pun.
Beberapa pengguna bahkan menambahkan efek Polaroid, cahaya hangat, atau film grain agar hasilnya tampak retro dan penuh nostalgia. Tren ini pun menyebar cepat di TikTok, Instagram, dan X (Twitter), di mana banyak orang membagikan versi mereka sendiri.
Secara teknis, Gemini AI membuat proses ini bisa diakses siapa pun — tak perlu keahlian desain, tak butuh software berat, cukup dua foto dan satu prompt yang tepat.
Baca juga : 5 Contoh Prompt Gemini AI Ubah Foto Jadi Video Realistis dalam 8 Detik
Konsep Visual: Pertemuan Dua Masa dalam Satu Frame
Kebanyakan foto yang viral menampilkan dua versi diri berdiri di gang perumahan lama atau jalan kecil yang tampak akrab. Versi dewasa biasanya berdiri bersandar santai di dinding atau pagar, sementara versi kecilnya menatap dari kejauhan. Komposisi seperti ini menghasilkan kesan puitis dan simbolis — seolah versi dewasa sedang “melihat kembali” masa lalunya dengan rasa rindu dan hangat.
Efek pencahayaan juga berperan besar. Banyak kreator menggunakan nuansa cahaya sore atau malam dengan lampu jalan kekuningan untuk menambah kesan melankolis. Kombinasi warna hangat, tekstur dinding yang usang, dan sedikit efek bokeh menciptakan nuansa realistis sekaligus emosional.
Prompt Gemini AI untuk Membuat Foto Masa Kecil & Dewasa Bertemu
Berikut dua contoh prompt siap pakai yang bisa langsung kamu coba. Pastikan dua foto referensi memiliki kualitas tinggi, wajah jelas, dan pencahayaan seimbang agar hasil AI lebih akurat.
Prompt 1: Versi Laki-Laki Bertemu di Gang
Deskripsi konsep:
Versi laki-laki dewasa dan dirinya saat kecil bertemu di gang perumahan kuno yang dihiasi pohon mangga besar. Sudut pengambilan samping dengan pencahayaan malam lembut menambah nuansa romantis dan sinematik.
Prompt siap pakai:
“Buat satu gambar komposit dari dua foto referensi (dewasa & masa kecil). Lokasi: gang perumahan kuno Indonesia dengan dinding bertekstur dan pohon mangga besar di background. Angle tampak samping menampilkan kedua subjek dari sisi kiri-kanan, posisikan berjauhan tapi saling memandang. Waktu malam, pencahayaan lampu jalan lembut; nuansa romantis, bokeh halus. Subjek dewasa laki-laki bersandar di dinding, berdiri rileks, tangan di saku; subjek anak laki-laki menatap sedikit ke atas ke arah versi dewasanya. Warna hangat, kontras moderat, detail realistis, komposisi sinematik.”
[…] Cara Buat Foto Masa Kecil & Dewasa Bertemu Pakai Gemini AI, Lagi Booming di Medsos! […]