jelajahtechno.com — Website-mu ramai pengunjung tapi sepi pembeli? Temukan 6 alasan utama kenapa orang tidak membeli dari bisnismu — dan strategi efektif untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan konversi.
Bayangkan seseorang menemukan website kamu. Mereka mencari produk seperti yang kamu tawarkan, punya budget cukup, bahkan siap membeli hari ini. Tapi… mereka tidak jadi beli.
Kenapa bisa begitu?
Jawabannya sederhana: kurangnya kepercayaan dan kredibilitas.
Dalam dunia digital, orang hanya mau membeli dari bisnis yang terlihat jujur, transparan, dan bisa dipercaya. Untungnya, kamu bisa membangun kepercayaan itu dengan beberapa langkah strategis berikut ini.
1. Gunakan Data yang Spesifik
Pernah dapat penawaran harga dari suatu perusahaan dengan angka bulat seperti Rp5.000.000? Rasanya seperti angka asal, kan? Tapi kalau harganya Rp4.875.000, kamu cenderung percaya bahwa angka itu sudah dihitung dengan detail.
Kesan “tepat dan spesifik” menumbuhkan rasa percaya karena menunjukkan bahwa bisnismu benar-benar memperhitungkan setiap detail.
Begitu juga dengan angka, klaim, atau data di website kamu. Semakin spesifik, semakin kredibel.
👉 Contoh:
Daripada menulis “Kami sudah membantu banyak klien,” ubah jadi “Kami sudah membantu lebih dari 328 bisnis kecil meningkatkan penjualan hingga 45%.”
Detail kecil seperti ini menunjukkan profesionalisme dan riset nyata — bukan sekadar omongan kosong.
Baca juga : PASO Copywriting: Strategi Ampuh Biar Tulisanmu Nggak Cuma Dibaca, tapi Dipercaya
2. Hindari Hiperbola Berlebihan
Banyak bisnis jatuh ke jebakan hiperbola, yaitu melebih-lebihkan klaim.
Kalimat seperti “Kami adalah yang terbaik di dunia” atau “Solusi paling sempurna untuk semua orang” justru mengikis kepercayaan pelanggan.
Konsumen zaman sekarang lebih pintar — mereka bisa mencium promosi berlebihan dari jauh.
Klaim seperti ini terkesan palsu dan tidak realistis.
Lebih baik jujur dan rasional. Jelaskan keunggulan produkmu dengan bahasa yang membumi dan bisa dibuktikan.
👉 Contoh:
Daripada menulis “Layanan kami tercepat di Indonesia,” tulis “Rata-rata pelanggan kami menerima hasil dalam 48 jam.”
Kedengarannya lebih realistis, tapi tetap meyakinkan.