jelajahtechno.com — Ingin tulisan promosi yang bukan cuma enak dibaca, tapi juga mendorong orang membeli? Kuncinya ada di copywriting yang tepat sasaran. Banyak pemilik UMKM di Indonesia sudah aktif bikin konten, tapi pengunjung cepat pergi karena judul kurang menggigit, paragraf bertele-tele, atau pesan tak nyambung dengan kebutuhan calon pelanggan. Di panduan praktis ini, kamu akan belajar 12 tips copywriting yang langsung bisa dipakai untuk website, marketplace, media sosial, hingga WhatsApp Business—lengkap dengan contoh, langkah, dan ceklis.
1) Riset Dulu: Produk, Audiens, dan Kompetitor
Sebelum menulis, pahami 3 hal: nilai unik produkmu, siapa targetnya (usia, domisili, daya beli, masalah yang dirasakan), dan positioning kompetitor.
Langkah cepat:
- Baca ulasan pelanggan di Tokopedia/Shopee/Google Maps untuk menemukan kata-kata asli pelanggan (pain dan harapan).
- Tanya 5–10 pelanggan: “Kenapa pilih kami?”, “Apa kekhawatiran sebelum beli?”, “Apa beda kami dibanding toko lain?”
- Catat 3–5 keunggulan yang betul-betul penting menurut pelanggan (bukan menurut kita).
Output yang kamu butuhkan: 1 kalimat positioning yang jelas. Contoh: “Katering sehat harian untuk karyawan kantoran Jakarta, porsi pas dan harga ramah gaji UMR.”
2) Pakai Data, Bukan Klaim Kosong
Statistik dan bukti kecil menaikkan kredibilitas. Tidak perlu selalu angka besar—data internal pun bisa.
Contoh:
- “9 dari 10 pelanggan repeat order dalam 60 hari.”
- “Rata-rata pengiriman kami tiba H+1 Jabodetabek.”
- “80% peserta workshop lulus sertifikasi dasar dalam 2 minggu.”
Sisipkan bukti visual: foto testimoni, screenshot chat, angka performa sederhana (misal diagram batang).
Baca juga : Cara Menulis Artikel SEO Copywriting yang Menarik dan Menghasilkan Trafik
3) Pamerkan Testimoni yang Relevan
Testimoni terbaik menjawab keraguan utama. Cocokkan testimoni dengan segmen.
Contoh struktur testimoni:
- Situasi awal: “Awalnya ragu karena pernah zonk beli sepatu online.”
- Hasil setelah membeli: “Ternyata ukurannya pas, dipakai harian enak, 3 bulan masih awet.”
- Ajakan halus: “Kalau ragu soal ukuran, konsultasi adminnya sabar banget.”
Tempatkan testimoni di dekat tombol CTA (di landing page, bawah katalog, atau album highlight IG “Review”).
4) Tambahkan Unsur Hiburan & Cerita
Akurat bukan berarti kaku. Sisipkan cerita, humor ringan, atau behind-the-scenes agar terasa manusiawi.
Contoh pola cerita pendek:
- Masalah nyata pelanggan → bagaimana timmu menyiasati → hasil → pelajaran.
Di Instagram, gunakan carousel: slide 1 hook, slide 2–3 cerita, slide 4 hasil, slide 5 CTA.
5) Judul Harus “Nendang”
Rumus cepat: [Manfaat Utama] + [Siapa] + [Pembeda/Waktu]
Contoh:
- “Laundry Kiloan 4 Jam Kelar untuk Mahasiswa—Gratis Antar Jemput”
- “Jasa Foto Produk UMKM Mulai 99K—Hasil Layak Marketplace”
Tips: - Hindari bahasa teknis di judul; utamakan hasil yang dirasakan.
- Uji A/B dua judul di IG/FB Ads selama 3–5 hari, pilih CTR terbaik.
6) Tulis dengan Suara yang Cocok untuk Audiens
Cara bicara menentukan kedekatan.
Contoh:
- Gen Z: santai, ringkas, sedikit humor, emoji secukupnya.
- Ibu muda: empatik, solusi praktis, hindari istilah aneh.
- Profesional: langsung ke nilai bisnis, angka efisiensi, jaminan layanan.
Buat “voice chart” singkat: kata yang dipakai, dihindari, dan contoh kalimat.
[…] 12 Cara Copywriting Sukses, Wajib Diketahui Pemilik Bisnis Kecil […]