spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

10+ Formula Copywriting Terbukti untuk Media Sosial


jelajahtechno.com — Ingin jadi copywriter andal yang bisa menggerakkan audiens di Instagram, TikTok, X (Twitter), Facebook, atau LinkedIn? Kabar baik: kemampuan itu bisa dipelajari. Kuncinya adalah riset pasar yang mendalam dan menerapkan teknik serta formula copywriting yang terbukti meningkatkan atensi, ketertarikan, dan aksi pembaca. Artikel ini merangkum konsep inti copywriting, cara menulis headline yang “menggigit”, taktik khusus per platform populer di Indonesia, serta formula-formula klasik—lengkap dengan contoh lokal—agar kontenmu cepat nyantol dan menghasilkan konversi.

Apa itu Copywriting (dan Bedanya dengan Content Writing)?

Copywriting adalah proses menulis teks yang tujuan utamanya mendorong tindakan: klik, daftar, DM, checkout, atau unduh. Ia digunakan di iklan, caption media sosial, halaman penjualan, email, sampai deskripsi produk. Berbeda dengan content writing yang cakupannya lebih luas (edukasi/hiburan/awareness), copywriting selalu berorientasi hasil (conversion-driven).

Agar copy efektif di Indonesia, pastikan ia:

  1. Relevan dengan kebutuhan audiens lokal
  2. Menarik sejak kalimat pertama
  3. Bernilai jelas (WIIFM—what’s in it for me?)
  4. Mudah dibaca di layar ponsel
  5. Layak dibagikan (shareable)

Ingat: pengguna di Indonesia mayoritas mobile-first dan gemar visual. Maka, bahasa yang sederhana, nada yang bersahabat, dan struktur yang ringkas akan selalu menang.

Baca juga : Rahasia Copywriting Sukses: Seni Menggunakan Emoji di Medsos

Riset Pasar: Pondasi Copy yang Menjual

Sebelum menulis satu kata pun, lakukan riset:

  • Siapa targetmu? (usia, kota, minat, platform favorit)
  • Masalah apa yang mereka rasakan? (pain points spesifik)
  • Bagaimana mereka menyebut masalahnya? (kata/istilah sehari-hari)
  • Apa tujuan mereka? (jobs-to-be-done)
  • Bagaimana kompetitor berkomunikasi? (gap yang bisa kamu isi)

Kumpulkan insight dari komentar, review marketplace, DM, thread, dan forum lokal. Gunakan kosakata yang audiensmu pakai. Semakin “ngena” bahasamu, semakin tinggi rasa dimengerti, dan makin cepat terjadi aksi.

Headline: 80% Kesuksesan Ada di Judul

David Ogilvy bilang, “Ketika kamu menulis headline, kamu sudah menghabiskan 80 sen dari 1 dolar.” Di feed yang padat, judul dan 2–3 baris pertama adalah penentu scroll atau klik.

Ciri headline yang kuat:

  • Tepat sasaran (bicara pada target yang spesifik)
  • Janjikan nilai dengan jelas
  • Cepat ke poin (hindari metafora yang membingungkan)
  • Selaras dengan isi (jangan clickbait berlebihan)
  • Disesuaikan platform (LinkedIn lebih profesional, TikTok/IG bisa lebih kasual)

Contoh lokal:

  • 5 Cara Naikkan Penjualan Shopee Tanpa Diskon Besar
  • Template Caption IG Reels untuk UMKM: Tinggal Copy–Paste
  • Panduan Lengkap Iklan TikTok Ads untuk Brand F&B Indonesia

Tip teknis: usahakan di ≤60 karakter agar tidak terpotong di hasil pencarian. Letakkan kata penting di awal dan akhir karena pembaca cenderung menangkap tiga kata pertama dan tiga kata terakhir.

Tips Headline per Platform Populer

Facebook: Singkat, tajam, visualnya kuat. Post 100–200 karakter sering tampil lebih baik. Tambahkan foto/video dan CTA sederhana.
X (Twitter): Gunakan kata kerja aktif, angka, dan CTA jelas. Sertakan kata “baru”, “how to”, “thread”, “download”, “cek”.
Instagram: Pancing dengan 1–2 kalimat pertama sebelum “More”. Pakai hook yang emosional atau problem-solution.
TikTok: Caption boleh ringkas, tapi opening di video harus “hook” 1–3 detik. Tumpu pada CTA verbal/teks overlay.
LinkedIn: Profesional, berbasis data/insight, namun tetap humanis. Pakai struktur paragraf pendek dan bullet.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles