spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Cara Menghitung Engagement Rate untuk Ecommerce

—-

Mengapa Engagement Rate Penting untuk Ecommerce?

Dalam dunia ecommerce, iklan yang menarik dan konten media sosial yang kreatif tidak akan ada artinya jika tidak menghasilkan interaksi. Engagement rate (ER) adalah salah satu metrik terpenting untuk menilai seberapa efektif konten Anda memengaruhi audiens.

Dengan menghitung engagement rate, Anda bisa mengetahui apakah konten hanya dilihat saja atau benar-benar membuat orang:

  • Mengklik produk.
  • Memberi komentar atau ulasan.
  • Membagikan postingan ke teman.
  • Menjadi pengunjung toko online.
  • Bahkan melakukan pembelian.

Engagement rate membantu pelaku bisnis membuat keputusan berbasis data, bukan sekadar asumsi. Semakin tinggi angka ER, semakin kuat loyalitas audiens, konversi, dan visibilitas brand Anda.

Baca juga : Jam Terbaik Posting di Facebook 2025 agar Konten Cepat Viral

Apa Itu Engagement Rate?

Engagement rate adalah persentase tingkat interaksi audiens terhadap konten Anda dibandingkan dengan total ukuran audiens (followers atau impressions).

Interaksi (engagement) bisa berupa:

  • Likes 👍
  • Komentar 💬
  • Share 🔄
  • Klik link 🔗
  • Save 📌
  • Views atau watch time (untuk video)

Sebagai pemilik bisnis online, memahami engagement rate penting untuk:

  • Mengevaluasi performa konten.
  • Menentukan strategi pemasaran digital berikutnya.
  • Meningkatkan retensi pelanggan.
  • Mengoptimalkan alokasi biaya iklan.

Cara Menghitung Engagement Rate

Ada beberapa metode untuk menghitung engagement rate. Dua yang paling umum adalah berdasarkan jumlah followers dan berdasarkan jumlah impressions.

1. Berdasarkan Followers

Rumus:

Engagement rate = (Jumlah total engagement / Jumlah followers) x 100

📌 Contoh Kasus Instagram
Sebuah akun ecommerce punya 10.000 followers. Postingan produk terbaru mendapat:

  • 350 likes
  • 75 komentar
  • 25 share

Total engagement = 450.

Maka perhitungannya:

(450 / 10.000) x 100 = 4,5%

Artinya, 4,5% dari followers berinteraksi dengan konten tersebut.

2. Berdasarkan Impressions

Rumus:

Engagement rate = (Jumlah total engagement / Jumlah impressions) x 100

📌 Contoh Kasus LinkedIn Ads
Sebuah iklan LinkedIn menghasilkan 25.000 impressions dengan hasil:

  • 600 likes
  • 120 komentar
  • 80 share

Total engagement = 800.

Maka perhitungannya:

(800 / 25.000) x 100 = 3,2%

Artinya, 3,2% orang yang melihat iklan tersebut memberikan interaksi.

3. Rata-Rata Engagement Rate

Jika ingin tahu performa keseluruhan dalam periode tertentu, gunakan rata-rata engagement:

Rumus:

Average ER = Total engagement rate / Jumlah posting

📌 Contoh:

  • Hari Jumat: 4,5%
  • Hari Sabtu: 3,2%
  • Hari Minggu: 5,8%
(4,5 + 3,2 + 5,8) / 3 = 4,5%

Jadi rata-rata ER dalam tiga hari adalah 4,5%.

Standar Engagement Rate di Berbagai Platform (2025)

Setiap platform punya benchmark berbeda. Berikut rata-rata engagement rate yang dianggap baik per platform:

  • Instagram: 1% – 5% (micro influencer cenderung lebih tinggi).
  • TikTok: 6% – 10% (salah satu tertinggi di internet).
  • X (Twitter): ±1% (cukup rendah karena sifat konten cepat lewat).
  • LinkedIn: 2% – 3% (di atas 3% sudah sangat bagus).
  • Facebook: 0,09% – 1% (turun karena reach organik rendah).
  • YouTube: rata-rata 3,8% (interaksi + watch time jadi indikator penting).

Baca juga : Perbedaan Reach dan Impressions di Media Sosial + Tips Optimasi

Tips Meningkatkan Engagement Rate untuk Ecommerce

  1. Gunakan Visual Berkualitas Tinggi
    Foto dan video produk harus jelas, menarik, dan profesional.
  2. Caption Menarik & Mengandung CTA
    Tambahkan ajakan bertindak seperti: “Klik link di bio untuk promo hari ini!”
  3. Manfaatkan Konten Interaktif
    Gunakan polling, kuis, atau sesi live untuk menarik audiens.
  4. Posting di Waktu yang Tepat
    Sesuaikan dengan jam aktif audiens Anda. Misalnya, konsumen B2C lebih aktif pagi atau malam.
  5. Gunakan Hashtag yang Relevan
    Campurkan hashtag populer dan niche agar lebih mudah ditemukan.
  6. Balas Komentar & DM dengan Cepat
    Respons cepat akan meningkatkan loyalitas dan kepercayaan audiens.
  7. Lakukan A/B Testing
    Uji caption berbeda, format konten (foto vs video), atau jam posting untuk menemukan pola engagement tertinggi.

FAQ: Cara Menghitung Engagement Rate

1. Apa rumus engagement rate paling umum?

  • (Total engagement / Followers) x 100
  • (Total engagement / Impressions) x 100

2. Apakah engagement rate 7% bagus?
Ya, 7% tergolong tinggi. Di hampir semua platform, 7% sudah melampaui rata-rata industri.

3. Bagaimana cara mengetahui engagement rate Instagram?
Gunakan data Instagram Insights (likes, komentar, saves, reach, impressions), lalu hitung dengan rumus di atas.

4. Apa arti engagement rate rendah?
Menandakan konten kurang relevan dengan audiens. Bisa jadi masalah ada di kualitas visual, caption, atau waktu posting.

5. Apakah tools bisa membantu menghitung engagement rate?
Ya. Ada banyak engagement rate calculator online gratis atau gunakan analytics bawaan platform (Meta Business Suite, TikTok Analytics, YouTube Studio).

Baca juga : Cara Menghasilkan Uang di TikTok Shop dan Monetisasi Lainnya

Kesimpulan

Engagement rate adalah salah satu metrik terpenting dalam strategi ecommerce. Dengan menghitung ER berdasarkan followers atau impressions, bisnis bisa mengetahui seberapa efektif konten menarik perhatian audiens.

  • Followers-based ER → bagus untuk mengukur loyalitas komunitas.
  • Impressions-based ER → cocok untuk iklan berbayar dan reach di luar followers.
  • Average ER → untuk gambaran performa keseluruhan.

Benchmark berbeda tiap platform, tapi konten berkualitas + strategi posting tepat waktu adalah kunci meningkatkan engagement.

Dengan pemantauan rutin dan eksperimen, bisnis ecommerce bisa memaksimalkan potensi media sosialnya, meningkatkan konversi, dan membangun brand yang lebih kuat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles