spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

12 Cara Copywriting Sukses, Wajib Diketahui Pemilik Bisnis Kecil

Formula 4P (Promise–Picture–Proof–Push) untuk Landing Page

Promise: “Website UMKM jadi dalam 7 hari.”
Picture: “Bayangkan punya katalog rapi, order otomatis, pembayaran aman.”
Proof: “125+ UMKM aktif, uptime 99,9%, testimoni bintang 4,9.”
Push: “Daftar sekarang, gratis domain tahun pertama.”

Checklist Copy Sebelum Publish

  • Apakah judul menyebut manfaat nyata?
  • Ada bukti (testimoni/angka/foto)?
  • Paragraf pendek, mudah pindai?
  • Satu CTA utama yang jelas?
  • Konsisten dengan suara merek?

Contoh Implementasi Singkat (Marketplace Deskripsi)

Judul: Sepatu Kerja Pria Ringan & Empuk—Tahan Hujan, Size 39–45
3 Baris Pertama:
• Nyaman dipakai seharian, sol empuk anti–pegal
• Bahan water-repellent, aman gerimis
• Garansi tukar ukuran gratis
Spesifikasi: Berat 380g, Upper PU premium, Sol karet TPR, Size normal Indonesia
Kenapa Pilih Kami: 4.9 rating (3.200+ ulasan), pengiriman H+0, kemasan aman
CTA: Cek ukuran di chart, klik “Beli Sekarang”—gratis kaus kaki untuk 200 pembeli pertama

Baca juga : Cara Menentukan Tarif Copywriting: Panduan Praktis untuk Pemula

Strategi Distribusi agar Copy Bekerja Maksimal

  • Media sosial: Uji 2–3 versi hook untuk melihat CTR terbaik.
  • Iklan: Selaraskan pesan iklan–landing page (headline dan janji sama).
  • WhatsApp Business: Simpan 5 template jawaban (harga, stok, pengiriman, garansi, promo).
  • Email/SMS: Subjek maks. 45 karakter + 1 manfaat inti + 1 CTA.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)

1. Apa perbedaan copywriting dan content writing?
Copywriting fokus mendorong tindakan (klik, daftar, beli) dengan bahasa persuasif. Content writing fokus memberi nilai/edukasi untuk jangka panjang (blog, panduan, artikel). Keduanya saling melengkapi.

2. Berapa panjang copy yang ideal?
Tergantung kanal. Iklan dan caption: singkat–tajam (50–150 kata). Landing page/penawaran utama: sepanjang yang dibutuhkan untuk menjawab semua keberatan (sering 600–1.500 kata). Prinsipnya: jangan lebih panjang dari yang diperlukan, tapi jangan lebih pendek dari yang meyakinkan.

3. Bagaimana memilih gaya bahasa (tone of voice)?
Mulai dari profil audiens: usia, konteks baca, dan kekhawatiran utama. Buat panduan 1 halaman berisi kata yang dipakai/dihindari, contoh kalimat, dan analogi khas merek. Konsisten di semua kanal.

4. Bagaimana menulis CTA yang efektif untuk pasar Indonesia?
Gunakan kata kerja aktif + manfaat + kepastian: “Klik untuk cek ukuran & bonus kaus kaki”, “Chat admin untuk diskon bundling hari ini”, “Daftar sekarang—kuota terbatas 30 kursi.”

5. Perlukah menyebutkan harga di copy?
Jika harga kompetitif dan jelas, sebutkan untuk mempercepat keputusan. Jika produk premium, fokuskan dulu pada value/benefit, bukti, baru arahkan ke konsultasi/penawaran paket.

6. Bagaimana cara mengatasi keberatan pelanggan di copy?
Daftar keberatan umum (mahal, takut salah ukuran, pengiriman lama, aftersales). Jawab langsung di copy: garansi tukar ukuran, estimasi pengiriman nyata, video unboxing, demo hasil, cicilan/BNPL, service center.

7. Tools apa yang membantu?
Canva (visual & carousel), Google Docs + add-on pengecekan ejaan, Grammarly/LanguageTool, Google Trends/Keyword Planner (ide kata kunci), Notion/Sheets (bank testimoni), WhatsApp Quick Replies.

8. Seberapa sering harus menguji copy?
Rutin. Minimal uji 2 versi judul/hook per kampanye selama 3–7 hari dengan budget kecil. Evaluasi CTR, CPC, dan conversion rate, simpan pemenangnya di “Swipe File” untuk referensi.

9. Apakah emotikon perlu?
Boleh, asal mendukung tone dan tidak berlebihan. Cocok untuk Gen Z/IG. Untuk B2B atau audiens formal, pakai secukupnya atau hindari.

10. Bagaimana menyesuaikan copy untuk marketplace vs. website sendiri?
Marketplace: fokus cepat ke manfaat, spesifikasi, jaminan, dan logistik; buyer sudah berniat belanja. Website: lebih edukatif, bangun otoritas, ceritakan brand story, kumpulkan lead.

Penutup

Copywriting yang kuat tidak harus rumit—ia harus relevan, terbukti, dan mudah dicerna. Mulai dari riset, pilih sudut yang unik, buktikan klaimmu, lalu akhiri dengan CTA yang jelas. Terapkan 12 tips di atas untuk setiap kanal (website, marketplace, media sosial, iklan, dan WhatsApp). Dalam beberapa minggu, kamu akan melihat dampaknya: lebih banyak orang berhenti, membaca, percaya, dan akhirnya membeli. Jika kamu ingin, aku bisa bantu menyulap satu produk andalanmu menjadi landing page mini lengkap (headline, manfaat, testimoni, dan CTA) yang siap dipakai.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles