spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

10+ Formula Copywriting Terbukti untuk Media Sosial

  • Tanyakan pertanyaan tajam: “Pernah iklan lari, tapi DM tetap sepi?”
  • Paparkan data: “8 dari 10 UMKM berhenti iklan karena salah target.”
  • Kisah mini: “Dulu, kami juga takut pasang ads…”
  • Bold claim dengan bukti: “Strategi ini memangkas CPL 30% dalam 14 hari—ini caranya.”

Gunakan kalimat pendek, ritme cepat, dan kata konkret.

Uji “So What?” agar Copy Selalu Bernilai

Setiap klaim atau fitur, tanyakan “So what?”
“Update fitur analytics real-time.” So what? “Supaya kamu tahu jam terbaik posting tanpa trial-error.”
Jika tidak ada jawaban bernilai, buang atau perbaiki.

Contoh Penerapan: Caption IG UMKM F&B

Headline: 3 Menu Baru yang Ludes dalam 2 Jam
Lead: Minggu lalu, kami coba resep baru. Hasilnya? Sold out sebelum zuhur.
Body (PAS): Sering kehabisan ide menu? Bikin promosi buntu? Coba 3 kreasi ini—modal bumbu rumahan, plating cantik, foto di jendela natural light.
CTA: Cek resep lengkap di highlight “MenuBaru”, lalu tag kami kalau sudah coba ya!

Checklist Cepat Sebelum Publikasi

  • Sudah sejelas mungkin (tidak ambigu)?
  • Ada satu tujuan utama (satu CTA)?
  • Ada bukti (angka, testimoni, demo)?
  • Format ramah mobile (paragraf pendek, emoji secukupnya, line break rapi)?
  • SEO on-page (judul mengandung kata kunci, meta ringkas jika untuk blog)?

Baca juga : 10 Formula Copywriting Ampuh untuk Meningkatkan Penjualan

Kesimpulan

Copywriting yang menghasilkan di Indonesia bertumpu pada riset audiens, headline yang tajam, lead yang menggigit, dan formula yang tepat. Gunakan AIDA untuk alur iklan, PAS untuk menonjolkan problem, FAB untuk memindah fokus dari fitur ke manfaat, BAB untuk kontras “sebelum–sesudah”, dan storytelling untuk hubungan emosional. Pastikan setiap klaimmu lolos uji “So what?”. Lalu sesuaikan gaya, format, dan CTA dengan karakter tiap platform. Dengan pola pikir ini, kamu tidak hanya menulis kalimat yang indah—kamu membangun komunikasi yang mendorong aksi.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1) Apa perbedaan copywriting dan content writing?
Copywriting berorientasi aksi (beli, daftar, DM). Content writing lebih luas: edukasi, awareness, dan brand building. Keduanya saling melengkapi.

2) Formula mana yang paling cocok untuk pemula?
Mulai dari AIDA dan PAS. Keduanya sederhana, mudah diingat, dan efektif untuk iklan, caption, serta landing page.

3) Bagaimana menyesuaikan copy untuk audiens Indonesia?
Gunakan bahasa yang natural, contoh lokal (e-commerce, COD, kurir, promo harian), dan perhatikan kultur (ramah, tidak bertele-tele, visual kuat). Hindari jargon berlebihan.

4) Seberapa panjang caption ideal di Instagram?
Hook 1–2 kalimat pertama harus kuat. Panjang total fleksibel, tapi pecah paragraf pendek, gunakan bullet/emoji secukupnya, dan akhiri dengan CTA jelas.

5) Bagaimana cara menulis CTA yang efektif?
Spesifik dan satu tujuan: “Klik link di bio untuk daftar kelas Senin,” “Ketik ‘PROMO’ via DM,” atau “Tap ‘Simpan’ untuk resepnya.”

6) Kapan pakai angka di headline?
Saat butuh ultra-spesifik dan scan-friendly: “7 Cara…”, “3 Kesalahan…”. Angka menarik perhatian dan memudahkan ekspektasi pembaca.

7) Apakah storytelling wajib di setiap copy?
Tidak wajib, namun sangat membantu saat ingin membangun kedekatan emosional atau menjelaskan transformasi (sebelum–sesudah) secara konkret.

8) Bagaimana mengukur keberhasilan copy?
Lihat CTR, CPC/CPM (iklan), conversion rate, DM/inquiry, waktu baca, dan share/save. Lakukan A/B test pada headline, hook, dan CTA.

9) Apakah boleh menggunakan emoji?
Boleh, asal relevan dan tidak berlebihan. 2–4 emoji per caption cukup. Sesuaikan dengan tone brand dan konteks.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles